AK birahi umumnya ditandai dengan rajinnya bunyi ngeplong dan ngerol
sepanjang hari. Ini berlaku bagi AK co dan AK ce. Cara membedakannya
yaitu waktu ngeplong dan ngerol yang perlu diperhatikan. AK co bunyi
ngeplong dengan bunyi yang putus-putus antara lagu yang satu dengan yang
lainnya tapi variasi lagunya macam-macam. Misal setelah bunyi
tat-tit-tut berhenti sejenak dilanjut dengan bunyi mozambik lalu jeda
sebentar disambung bunyi trucukan. Waktu jeda antar lagu sekitar 2-3
detikan. Nah kalo bunyi ngerol, semua lagu isian yang dimiliki
dikeluarkan semua secara bergantian tanpa waktu jeda, ya seperti
penyanyi rap gitulah. AK co ngerol dengan gaya tubuh tegak menjulur
seperti kepala kobra dengan tubuh sangat tipis/langsing dengan posisi
kepala nyeklek ato nengok ke kiri dan ke kanan. Nah kalo AK ce bunyi
ngeplong dengan lagu yang itu-itu aja, misal cuman bunyi tit-tut-tit-tut
aja. Kalo mau ngerol biasanya lagunya ya itu-itu aja, misal lagu 1
suara ciblek, lagu 2 suara trucuk lagu 3 suara burung gereja, nah 3
suara itu diulang-ulang lagi secara berurutan. Gaya waktu ngeplong dan
ngerol juga hampir sama dengan AK co, cuma bentuk tubuhnya tidak
selangsing AK ce.
Untuk kasus buka sayap, itu bisa terjadi pada AK co dan AK ce yang udah
birahi. Buka sayapnya seperti burung mau belajar terbang kan? tapi nggak
terbang kan? Nah, bedanya dengan AK ce, ya sewaktu dicas dengan AK co
maka AK ce akan bukan sayap (ngeper) dengan gerakan buka sayap yang
pendek dan cepat sekitar 10-15 detik lalu dia nungging siap untuk
dikawini. PENTING untuk diperhatikan bahwa proses ngecas untuk
membedakan jenis kelamin AK, syaratnya kedua burung harus sama-sama
birahi, kalo cuman seekor yg birahi maka kesimpulan deteksi kelamin bisa
salah ato tidak bisa disimpulkan apa-apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar