Ciri-ciri MB Medan adalah:
1. Berekor relatif panjang (dibanding ekor MB sumatera pada umumnya).
2. Body juga relatif besar/panjang.
3. Dalam kondisi tidak aktif, ekor MB Medan terlihat melengkung ke arah bawah.
4. Dalam kondisi aktif buka ekor, ekor MB medan membuka seperti kipas.
Kalau dilihat dari pandangan atas atau bawah, bukaan ekor MB berbentuk
(siluetnya) layang-layang atau wajik (dengan dua sisi bagian atas lebih
pendek ketimbang dua sisi bawah). Dengan demikian, bukaan ekor MB Medan
terlihat indah.
Di rumah saya ada MB Medan, tetapi sayang terjadi kesalah-asuhan ketika
masa mabung sehingga ekornya rusak (saya mendapatkannya dari teman juga
dalam kondisi seperti itu). Dengan demikian, kalaupun saya ambil
pic-nya, tidak akan terlihat keindahan ekor MB Medan pada umumnya.
Om Jhon_Abet, KMers Solo, pernah melihat burung itu ketika mengantar
teman Semarang yang mencari MB Medan. Tetapi saya menyarankan untuk
mencari MB Medan lain yang utuh ekornya karena kalau mengambil MB yang
ada di rumah, harus menunggu satu kali masa moulting untuk melihat
ekornya dalam kondisi utuh.
Soal suara, volume MB Medan juga keras, pintar menirukan isian (khususnya suara-suara jeritan/kecilan).
Soal bisa berprestasi atau tidak di lomba, ya itu tergantung kondisi burung saat itu, kondisi lawan, dan juga sistem lomba.
Dalam lomba dengan boleh teriak, MB Medan cenderung akan cepat kehabisan
stamina karena selain melawan MB musuh, dia juga terangsang untuk
bergaya dengan menari-narikan ekornya begitu mendengar teriakan, jeritan
dan juga peluit penonton yang cenderung mengejutkan.
Dalam lomba non-teriak seperti di Semarang belum lama ini,
"kecepat-habisan" stamina MB Medan relatif bisa tertolong karena dia
bisa lebih banyak mengalokasikan energi untuk mengeluarkan suara
ketimbang untuk bergaya menari-narikan ekornya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar